Miracle In Ramadhan
Mungkin tulisan ini memang telat banget. Tapi aku yakin pelajaran yang bisa aku dapat dari Ramadhan akan selalu pantas dibagi kapan pun.
-Check The Lyric-
Aku mencoba mencarimu yang tak telihat olehku
Aku mencoba mendengarmu yang tak terdengar olehku
Kemudian aku mulai melihat sesuatu yang tidak bisa kulihat
Mendengar sesuatu yang tidak bisa kudengar
Karena setelah kau pergi,
Aku mendapat kekuatan yang tidak pernah kumiliki
Aku yang egois ini, yang selalu hanya memikirkan diri sendiri, yeah
Aku yang tak berperasaan ini, bahkan tidak tau tentang hatimu
Bahkan aku tidak percaya
bahwa aku berubah seperti ini
Cintamu terus menggerakkanku
-Review-
Apa sih hubungannya sama Ramadhan?
Kalian ingat? Beberapa minggu yang lalu kita melewati Ramadhan dari rumah. Tanpa bisa bertemu dengan kerabat jauh, tanpa bisa bertemu teman-teman. Sama seperti lirik diatas, kita pun berusaha melihat apa yang tidak bisa kita lihat, ketika di rumah , ketika ingin mendengar suara taman-teman atau sekadar melihat foto atau keadaan mereka saat ini, kita senantiasa menghubungi mereka.
Yap, dan banyak yang bisa kita pelajari setelah lama jauh dari orang-orang yang kita sayang. Banyak hal yang bermunculan di pikiran kita, hikmah-hikmah baru yang sebelumnya tidak kita sadari.
-Check The Lyric-
Aku tidak tau betapa bersyukurnya atas cintamu, oh~
Aku pikir itu akan berhenti setelah berakhir
Tapi setiap hari, aku memperbaiki
diriku untuk menginginkanmu
-Review-
Ya, bukankah itu yang paling terasa? Dibandingkan rasa rindu yang masih bisa kita lepaskan ketika masih saling berkomunikasi, bukankah rasa syukur yang lebih terasa? Entah itu rasa syukur karena masih bisa berkomunikasi, maupun rasa syukur karena ternyata selama ini, banyak orang yang Allah anugrahkan dalam hidup kita yang mungkin belum kita syukuri sama sekali.
Mereka yang begitu berarti, dan meninggalkan pengaruh besar bahkan ketika mereka tidak ada di sisi kita. Bagaimana kita bisa berdiri selama ini, bagaimana kita bisa bahagia selama ini. Kadang kita terlalu sibuk memikirkan rasa sakit dan juga luka yang mereka ciptakan. Hingga lupa akan waktu-waktu indah yang dilewati bersama.
Coba katakanlah pada mereka,
"Biarkan semua luka dan rasa sakit itu lewat, wajar bila kita seringkali melakukan kesalahan, sekarang yang paling penting adalah aku bersyukur karena kalian adalah orang-orang yang berharga, yang Allah anugrahkan dalam hidupku, mari kita lewati semua rasa sakitnya, dan cukup mengingat rasa bahagia,"
Bukankah begitu?
Mau bagaimanapun keadaan di sekitarmu, ketika kita tidak mensyukurinya, kebahagiaan pun akan terasa seperti siksaan.
Tapi dengan rasa syukur, bahkan rasa sakit pun akan bisa membuat kita tersenyum.
Karena...
"Bukan bahagia yang membuat kita bersyukur, tapi bersyukur yang membuat kita bahagia,"
Maka cukup dengan bersyukur di setiap detik yang kamu lewati sampai saat ini. Perlahan kamu akan sadar, bahkan ketika rasanya seluruh dunia meninggalkanmu, bahkan ketika rasanya kamu tidak bisa melewati semuanya lagi, ternyata masih ada orang-orang yang menyayangimu, dan yang terpenting adalah... ada Allah yang tidak akan pernah meninggalkanmu.
Comments
Post a Comment