My First Love
Bismillah,
Udah lama gak nulis nih. Apa kabar temen-temen? Semoga ada dalam lindungan Allah SWT. Aamiin. Beberapa hari kebelakang memang banyak hal yang terjadi. Tulisan ini gak cukup untuk menceritakan semua hal yang terjadi, tapi aku mau cerita tentang kisahku dengan cinta pertamaku.
Sekitar sebulan sebelum tulisan ini dirilis aku masih berjemur di atap bersama ayahku, aku biasa memanggil beliau 'Bapak'. Bapak berbincang denganku selama ada di atap, kami sarapan bersama setelahnya.
Lalu nenekku meninggal, dan hari itu aku melihat bapak menangis - mungkin bapak menangis lebih dari sekali hari itu, akupun begitu -. Beberapa hari kemudian aku mendengar bapak memanggil ibu beliau - enin(nenek)ku yang meninggal 10 tahun yang lalu - "emak...emak...". Awalnya aku kira itu hanya sekedar rindu kepada enin, tapi ternyata suara itu menjadi salah satu ingatan di hari-hari terakhir bapak.
Kami sekeluarga sepakat untuk merawat bapak di rumah sebisa mungkin. Tapi pada akhirnya keterbatasan fasilitas membuat kami sepakat bahwa bapak lebih baik dirawat di rumah sakit. Tapi ternyata tempat terbaik untuk bapak menurut Allah memang bukan di rumah sakit, tempat terbaik untuk bapak adalah di tempat beliau beristirahat saat ini. Setelah hampir seminggu dirawat di rumah sakit, bapak kembali ke Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Aku tidak pintar menyampaikan kisah, karena itu aku hanya bisa bercerita sedikit. Tapi ada beberapa kata yang ingin aku tuliskan disini.
Laki-laki yang aku cintai
Laki-laki pertama yang mencintaiku
Laki-laki yang aku kagumi sejak kecil
dan aku cintai hingga kini
Bapak pergi dalam heningnya pagi
Seakan tak tega melihat tangisan lagi
Tak cukup satu hari
untuk mencari hikmah
yang menjadi misteri di balik duka ini
Ia masih bapakku
Dan akan tetap menjadi bapakku
Pahlawan, teladan, dan cinta pertamaku
Bukan untuk menyatakan kepemilikan
Karena sedari awal tidak ada yang menjadi milikku
Semua hanya titipan
Anugerah indah yang Allah titipkan di kehidupan yang sementara
Mereka bilang 18 tahun adalah saatnya anak perempuan belajar tentang kehdupan dari bapaknya. Dan september tahun ini saat umurku menginjak 18 tahun, tapi umur bapak berhenti di umur 55 tahun.
Sebelumnya aku tidak menyadarinya. Tapi perlahan aku dapati bahwa bapak pergi dengan cara yang indah
Karena kudapati bapak meninggalkan banyak jejak indah di jiwa orang-orang yang beliau sayangi. Maka bila perlu, akan kuarungi samudra dan lautan untuk menemukan setiap jejak yang bapak tinggalkan, dan belajar darinya. Nilai-nilai kehidupan yang selama ini bapak pegang, bagaimana masa kecil bapak, perjuangan dan pengorbanan yang bapak hadapi hingga bisa menjadi sosok yang kuat hingga akhir.
Karena itu, untuk setiap insan yang bapak sayangi dan menyayangi bapak. Mari bertahan di perjalanan sementara ini, di dunia yang fana ini. Karena aku masih mencari setiap potongan puzzle kehidupan yang beberapa potongannya akan aku pelajari dari bapak lewat setiap memori yang bapak tinggalkan dalam ingatan orang-orang yang menyayangi bapak.
Kedepannya akan ada beberapa kekosongan
Tidak akan ada yang diam-diam mengapresiasi penghargaan maupun tulisanku lewat postingan singkat di Facebook.
Saat aku berhasil menggapai impianku, tidak akan ada pelukan hangat pernuh kebanggaan dari bapak.
Saat seseorang mengetuk pintu rumah untuk meminangku, tak akan ada tetes air mata itu dengan tatapan haru seorang bapak kepada gadis kecilnya ini.
Tapi setidaknya aku tahu.
Aku pasti bisa melewati semuanya, karena Allah menganugerahi orang-orang hebat yang menyayangiku di sekelilingku.
Bapak adalah cinta pertamaku, pahlawanku, laki-laki terhebat dalam hidupku. Untuk membanggakan bapak aku harus kuat disini, tiada waktu untuk terus bersedih. Meski akan sulit dan entah apa yang akan menhampiriku kelak, tapi aku ingin terus mencoba dan berusaha menjadi sosok yang lebih baik. Mengejar bapak dengan amal-amal baik hingga aku bisa menemui bapak lagi.
Karena itu aku pasti bisa bertahan, sampai kelak aku dan kita semua bisa bertemu dengan bapak lagi di tempat yang kekal nan indah, Surga Allah SWT. Amiin
Video kecil berisikan kenangan :
Mohon maaf apabila ada kesalahan kata maupun kalimat, terima kasih telah menjadi pendengarku lewat tulisan ini. Terima kasih banyak. It means a lot to me .
Ah dede mah...jadi we bi ifa nangis deui
ReplyDelete