Tentang Cinta
Bismillah, apa kabar temen2 semua? Semoga selalu ada dalam lindungan Allah Shalallahu Alaihi Wassalam .
Bicara tentang cinta, sebagai seseorang yang suka baca buku dan hobi nulis, sejujurnya aku gak begitu mengerti -malah kadang meragukan- eksistensi dari cinta, setidaknya sampai beberapa bulan ke belakang.
Tapi ternyata cinta gak sekompleks yang aku bayangkan. Gak seribet dan se-complicated yang aku bayangkan. Tapi seindah yang orang-orang dewasa bicarakan. Karena aku melihat bagaimana cinta disampaikan lewat tatapan sederhana di waktu-waktu yang terbatas.
Tentu saja masih ada perbedaan konteks antara cinta dan kasih sayang. Tapi mari kita sebut saja keduanya dengan kata cinta kali ini, sebagai supremasi dari keduanya.
Sebenarnya agak berat untuk menuangkan semua ini dalam tulisan. Tapi aku bisa melihat tatapan cinta dari seorang istri pada suaminya. Tatapan cinta suami pada istrinya. Tatapan cinta anak kepada ibunya. Tatapan anak kepada ayahnya. Dan tatapan-tatapan cinta lainnya yang semakin jelas dari waktu ke waktu.
Tentu saja pemahaman ini masih jauh dari pemahaman jelas tentang apa itu cinta. Tapi kini aku yakin akan keberadaan cinta.
Maka mencintai Yang Maha Pencipta adalah yang paling utama. Karena apabila cinta2 yang lain bisa membuat banyak orang bertahan hidup di dunia, maka cinta ini bukan hanya membuat kita bertahan di dunia yang fana , tapi juga semoga bisa membawa kita ke dunia yang abadi, tempat terindah, Syurga Allah Shalallahu Alaihi Wassalam.
Maka selanjutnya adalah mencintai diri sendiri. Karena langkah pertama untuk mencintai manusia lain adalah dengan mencintai diri sendiri. Karena ketika kita bisa menghargai nilai diri sendiri, maka kita bisa menghargai nilai sosok-sosok di hidup kita.
Tapi jangan memutarkan hidup kita dalam kisah romantisme, karena itu bukan tujuan utama. Bahagia bukan tujuan dan tugas kita, bahagia hanyalah sebuah pilihan dalam bab pengendalian perasaan. Begitupula cinta yang katanya bisa bikin bahagia, meskipun kita membicarakan cinta sepanjang halaman postingan kali ini, tapi cinta juga bukan tujuan dan tugas utama kita sebagai manusia, pada akhirnya di waktu yang telah ditentukan kita harus kembali ke tempat kita berasal setelah menunaikan tugas di dunia.
Menumbuhkan cinta kepada Allah Shalallahu Alaihi Wassalam. adalah salah satu proses atau perjalanan ibadah kita. Ya. Ibadah. Sesederhana itu tugas kita. Meskipun ada banyak tantangan dan rintangan di depan. Tapi ini tak se-complicated dan seribet yang kita bayangkan. Bukankah sudah dibilang eksistensi dari cinta itu nyata. Maka mana mungkin kita mau menyia-nyiakan kesempatan yang merupakan bukti dari cinta Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Di waktu yang singkat, di waktu yang entah kapan akan berhenti, jangan pernah sia-siakan setiap cinta yang ada di sekitar kita, khususnya cinta Allah Shalallahu Alaihi Wassalam., dengan senantiasa menyebarkan kebaikan, mematuhi hukum-hukum Allah dan beribadah dengan cinta di dalam hati.
Comments
Post a Comment