Unconditional Positive Regard

Carl Rogers, salah seorang ahli yang menyusun salah satu teori kepribadian yang berfokus pada client centered theraphy. Carl Rogers menekankan pentingnya unconditional positive regard atau penghargaan tanpa syarat. Dengan unconditional positive regard, maka harga diri individu menjadi tanpa syarat. Bahwa "aku adalah aku" "aku yang seperti ini, inilah aku", dan bukan karena syarat-syarat tertentu seperti rangking di kelas, pujian dari banyak orang, atau jumlah followers.

Ketika individu berinteraksi secara berkelanjutan dengan terapis atau lingkungan yang bisa memberinya unconditional positive regard, maka individu akan dapat mencintai dirinya sendiri tanpa syarat.

Dan ternyata, unconditional positive regard selalu diberikan kepada kita bahkan sebelum kita lahir. Cinta dan kasih sayang itu berasal dari Dzat Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Karena Allah SWT. mencintai kita tanpa syarat. 

وَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۚ لَآاِلٰهَ اِلَّا هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ ࣖ
" Dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang." (Qs. Al-Baqarah ayat 163)

Allah SWT. memberikan kita rezeqi, senantiasa memberikan kita pengingat untuk kembali ke jalan yang lurus, senantiasa menunggu kita di sepertiga malam, senantiasa selalu mendengarkan hamba-hamba-Nya. Kita juga masih diberi waktu untuk menjalani hidup, memperbaiki diri, mendekat lagi, dan melakukan yang terbaik untuk hari akhir. 

Allah mencintai kita, bahkan ketika Dia mengetahui bahwa manusia seringkali melakukan berbagai kesalahan, maupun mengulangi kesalahan yang sama. Namun, Allah tetap menerima dan mencintai hamba-hamba-Nya.

ۗ اِنَّ  اللّٰهَ  يُحِبُّ  التَّوَّا بِيْنَ  وَيُحِبُّ  الْمُتَطَهِّرِ يْنَ
“Sungguh , Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 222)

Pada hakikatnya, kita adalah seorang hamba. Maka meskipun kita seringkali khilaf, amalan-amalan kita belum sempurna, dan kita belum bisa berdiri tegak di barisan pertama para penjihad, kita tetaplah hamba yang dicintai oleh-Nya. 

Cinta yang sebesar itu telah kita dapatkan dari Yang Maha Pencipta. Bukankah kita juga harus mencintai diri sendiri apa adanya, dan tanpa syarat. Bahkan, jika bumi seakan tak berpihak kepada kita, percayalah, bahwa Allah SWT. akan tetap mencintai kita. Maka berjalanlah mendekat ke arah cinta itu, mendekatlah untuk merasakannya dengan lebih dalam, mendekatlah kepada Allah, karena Allah adalah tempat bergantung yang penuh cinta dan kasih sayang.

Jangan terlalu sering menitipkan cinta pada manusia, karena manusia adalah tempat yang rapuh untuk berlabuhnya cinta. Maka, tumbuhkanlah cinta terbaik kepada Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, karena tidak ada cinta yang lebih indah daripada cinta antara Tuhan dan hamba-Nya. 


Mohon maaf apabila masih ada kekurangan, setiap kritik dan saran akan sangat bermanfaat bagi saya. Terima kasih sudah membaca, terima kasih. 

Comments

Popular Posts