Damai

Perjalanan spiritual setiap orang tentu saja berbeda-beda, perjalanan dalam mencari kedamaian versi masing-masing. Maka sholat adalah salah satu hal yang di-explore para pencari damai. Ada yang setelahnya langsung merasakan damai, ada yang bingung, ada juga yang baru menemukan kedamaian itu setelah sujud ke-ribuan kalinya. Tentu saja, itu tidak menjadikan yang satu lebih baik dari yang lainnya, tapi itu menciptakan kekhas-an pada perjalanan masing-masing individu yang berbeda-beda ini. Tapi ada satu yang sama, kedamaian itu didapat dari penghayatan yang mendalam. 

Tentu saja, cara setiap orang menghayati sholatnya mungkin berbeda-beda. Tapi rasanya kemungkinan untuk mencapai kedamaian cenderung lebih kecil tanpa penghayatan. 

Salah satu penghayatan yang bisa membawa kedamaian dalam hati ini adalah ketika bertakbir "Allahu Akbar" "Allah Maha Besar", Yang Paling Besar, lebih besar dari apapun di dunia, termasuk masalah kita. Masalah sebesar apapun, tetaplah Allah Yang Maha Besar. Maka kenapa harus resah kalau yang mengatur hidup kita, yang menyayangi kita, dan selalu dekat dengan kita adalah Yang Maha Besar, masalah pun terasa lebih kecil dan ringan ketika meyakini hal tersebut. 

"Sami Allahu liman hamidah" "Allah mendengar orang-orang yang memuji-Nya", membuat kita yakin bahwa kita tidak sendiri dan Allah mendengar kita, perasaan, pikiran, termasuk tangisan dan rasa sakit kita. Maka percaya pada rencana ke depannya apapun yang terjadi, karena yang ada di depan juga merupakan bagian dari rencana Allah SWT., dan selama kita melaluinya, Allah SWT. akan selalu ada dan mendengarkan kita. Kita tidak pernah sendiri. 

 Maka ketika kita kembali bicara tentang damai, tentu saja sholat adalah salah satu cara yang penting dan dekat dengan kita untuk mencapainya. Tapi tentu saja tidak cukup hanya melakukan gerakan dan membaca bacaan-bacaan sholat, namun harus ada penghayatan pada setiap bacaan dan gerakannya. Karena damai tidak datang secara tiba-tiba menembus masuk ke dalam hati kita (*meskipun hal tersebut juga terkadang terjadi pada beberapa situasi), tapi kedamaian juga harus dicapai dengan usaha kognisi dan afeksi kita dalam menghayati setiap ibadah dan perjalanan hidup kita. 

Semoga kita selalu diberikan kelapangan hati dan keluasan pikiran dalam menghayati dan menerima setiap hikmah yang ada dalam hidup kita. 

Comments

Popular Posts